Biologi molekuler atau biologi molekul merupakan salah satu cabang biologi yang merujuk kepada pengkajian mengenai kehidupan pada skala molekul. Ini termasuk penyelidikan tentang interaksi molekul dalam benda hidup dan kesannya, terutama tentang interaksi berbagai sistem dalam sel, termasuk interaksi DNA, RNA, dan sintesis protein, dan bagaimana interaksi tersebut diatur. Bidang ini bertumpang tindih dengan bidang biologi (dan kimia) lainnya, terutama genetika dan biokimia. (Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Biologi_molekular)
Secara ringkas bisa dikatakan bahwa Biologi Molekuler adalah mempelajari dasar-dasar molekuler pada setiap fenomena hayati. Jadi, materi kajian utama di dalam ilmu ini adalah makromolekul hayati, khususnya asam nukleat, proses pemeliharaan, transmisi, serta ekspresi informasi hayati yang meliputi replikasi, transkripsi, dan translasi.
Beberapa proses hayati yang dibahas di dalam Biologi Molekuler bersifat sirkuler, yaitu mempelajari replikasi DNA. Misalnya, kita sebaiknya perlu memahami mekanisme pembelahan sel. Namun, alangkah baiknya apabila pengetahuan tentang replikasi DNA sudah dikuasai terlebih dahulu sebelum kita mempelajari pembelahan sel.
Biologi Molekuler telah mengalami perkembangan yang sangat pesat sejak beberapa tahun yang lalu. Perkembangan ini terjadi ketika berbagai sistem biologi, khususnya mekanisme alih informasi hayati, pada bakteri dan bakteriofag dapat diungkapkan. Berkembangnya teknologi DNA rekombinan, atau dikenal juga sebagai rekayasa genetika.
Pada tahun 1970-an telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi perkembangan Biologi Molekuler. Pada kenyataannya berbagai teknik eksperimental baru yang terkait dengan manipulasi DNA memang menjadi landasan bagi perkembangan ilmu ini.
0 komentar:
Post a Comment